Tayangan halaman minggu lalu

Jumat, 10 Desember 2010

Lentera Kematian

Jiwamu telah membujur kaku...
Hatimu sedingin salju..
Dingin..
Dan biru..

Engkau telah nyalakan api perang!
Bukan kegelapan yang Kau lawan..
Bukan juga petang...

Kau panggul lentera itu dengan garang!
Bersorak-sorai acungkan pedang!
Seakan kengerian telah datang menjelang...

Tanpa peduli kau robohkan prasasti..
Tanpa peduli kau hancur leburkan bukit ikrar janji...
Hingga kini tersisa pusara hati...
Terbujur kaku disamping lentera kematian yang menerangi...

Jujur aku teriakan!
Aku tak menolak lentera kematianku!
Yang datang dengan begitu merayu..
Mengajakku terhanyut dalam cumbu rayu...
Meski akhirnya racunmu meransum kebinasaanku...

Jujur aku katakan!
Jiwa lemahku bahkan merindukannya..
Lentera kematian menjelang dengan takdir seirama...
Duduk bersimpuh menertawai tiap detik ajalku..
Menghabisi tiap waktu detik nafasku...

Lihatlah!
Tanpa ampun kau lingkarkan api..
Tanpa ampun kau rajami aku siksa tiada tara...
Kau tak menyesal...
Bahkan engkau setia rajutkan lentera kematianku...

Oh sang lentera..
Lentera kematianku..
Sampai di ujung jalan inilah takdirku...
Lenyapkanlah asaku selaras dan satu rupa sang abu...
Agar semua tahu...
Telah tiba dan menjelang waktuku..
Dalam penghujung takdir hidupku..



21 November 2010 jam 16:00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar