Tayangan halaman minggu lalu

Minggu, 24 Januari 2010

Rindu Sang Petang

Rindu Sang Petang

Hidup ini tak abadi kawan...
Terbatas detik waktu...
Terbatas oleh permainan Zaman...

Hembusan nafas adalah hitungan mundur hidupmu...
Uraian umur adalah pembatasmu...
Berpikirlah dan camkanlah...

Aku manusia...
Sama seperti engkau menghuni bumi...
Seperti engkau terlahir ke dunia ini...

Kodrat kita sama...
Hakikat kita sama...
Dan kematianlah akhir dari kesemuanya...

Aku rindu petang...
Akhir dari semua kehidupan...
Akhir dari semua penderitaan...
Akhir dari semua kisah yang pernah ada di dunia ini...

Agar terpenuhilah semua takdir...
Agar terpenuhilah semua cerita akhir kehidupan...

Lahir kita sama...
Berakhirpun kita sama...
Di dalam kelamnya petang...
Ke alam rindu sang petang

Rabu, 20 Januari 2010

...Angin Kepedihan...

Angin Kepedihan

Sayup datang dan berlalu...
Membius jiwa yang patah hati...
Bukan keinginan namun cobaan..

Sang Guru berkata...
Kepedihan datang akibat luka...
Kepedihan wujud kegagalan...
Kelak menghilang jika temukan yang sejati...
Kelak lebur jika asa menjemput yang tercitakan...

Tapi tidak bagi mereka yang terluka...
Kepedihan serasa menyayat...
Mengiris tiap inchi hati yang tersakiti...
Setiap keindahan terasa pucat pasi tak marak untuk dipandang...

Sang Guru bersabda...
Angin kepedihan adalah pelajaran...
Memberikan petuah penemuan jati diri tiap manusia...
Bukan siksaan namun ajaran...

Diam...
Bisu...
Hanya keheningan...
Hanya kepedihan yang tinggal bagi yang tersakiti...
Bukan lagi nyanyian cinta...
Bukan lagi seruan cinta...
Dan bukan puisi cinta...
Hambar...
Perih...
Sedih...
Hanya itulah yang terasa...

Selasa, 19 Januari 2010

Cinta & Keegeoisan

Cinta & Keegeoisan


Kerinduan demikian menyayat hati
Taburkan nuansa kepedihan
Sedih…
Dendam…
Tak dapat lagi aku bedakan
Hanya lirik penantian yang tertulis
Menunggu dekapan hangat sang Bidadari
Hingga sampai badai kian menjadi
Antara Cinta & Keegoisan
Tak lagi bisa aku pahami…




17 Oktober 2005

AyEx

Senin, 18 Januari 2010

Duri Cinta

Duri Cinta


Tajam…
Pedih..
Perih…
Seperti itulah dia ada
Seperti itulah dia tercipta
Runcingmu bagaikan jarum
Tajammu bagaikan sembilu
Sakitmu bagaikan sengatan lebah
Seperti itulah rasanya
Kau wangi seturut kelopak bungamu
Kau semerbak seturut sedap malam
Tapi kau mematikan bagai bisa cobra
Tapi kau meracuni seperti sianida
Oh…duri cinta…
Kau abadi namun ngeri…
Kau abadi dalam arti
Kaupun abadi dalam imanjinasi
Panas…
Dingin…
Menggigil…
Sakit…
Akulah korbanmu duri cinta
Akulah tawananmu duri cinta
Akulah lembah nistamu duri cinta
Haruskah aku merajammu?
Haruskah aku menghancurkanmu?
Meski asaku berada di tanganmu?

1 April 2008


AyEx

Kemerdekaan Cinta

Kemerdekaan Cinta

Sedikit dalam kata…
Namun kaya dalam rasa…

Terjajah dalam hasrat…
Tapi percaya dalam kodrat…

Bagai sejarah kolonialisme penjajahan
Seperti sejarah imperialisme penaklukkan
Pernyataan cinta terbungkam
Pernyataan cinta tenggelam
Pernyataan cinta tertikam

Aku adalah manusia Merdeka!!!
Merdeka dalam kata...
Merdeka pula dalam rasa...
Biarkan saja jiwaku membentuk sebuah republik
Biarkan saja hatiku membentuk sebuah parlementer
Dan biarkan aku Proklamirkan Kemerdekaan Cinta…


23 Maret 2008

AyEx

Jiwa Yang Terkekang

Jiwa Yang Terkekang

Jemariku tak kunjung berpisah,
Terkatup dengan kepala tertunduk,
Nafasku tertahan tak mendesah,
Bukan isak namun segudang resah..
Silih berganti membangun citra…
Aura kemelaratan arti cinta…

Bumi hatiku tak perawan lagi,
Terkoyak-koyak dan terporak poranda…
Sesal tak lagi hadir,
Pengakuan dosa tak kuasa kuukir,
Menampik sebuah kebenaran yang hakiki.

Aku adalah tunas yang terhimpit,
Diantara rerongga sebuah keputus asaan,
Melebur dan menjamahku agungkan birahi kemunafikan
Belenggu kemunafikan pengenalan jati diri…

Jiwaku tak lagi suci,
Begitu hitam tercemari…
Ikatan abadi ambisi sang tangan besi…

Aku teriak!
Coba teriakan arti sebuah kebebasan!
Aku mengaduh…
Ekspresikan raut muka kesakitan!
Aku melenguh!
Pertandakan sebuah titik kebosanan!

Benarkah aku ini hidup hai kawan?
Hidup bebas selayaknya manusia bebas?
Tidakkah kau tahu?
Serum otoritas penguasa membiusku…
Sambitan rotan menghajarku…
Bahkan pekik cemooh menghujamiku…

Sadarilah kawan…
Kau berteman dengan manusia terkekang!
Kau bersahabat dengan jiwa yang terkekang!

Ketahuilah kawan!
Jiwa ini telah mati…
Jiwa ini tak terampuni…
Dan jiwa ini tak lagi abadi…


11 Februari 2009
03:10
AyEx’09

Di Ujung Malam

Di Ujung Malam

Angin dingin rasuki tulangku
Kala malam terjelang pagi
Jiwaku tak lagi rindukan dia
Bidadari yang senantiasa menari dalam hati
Tebarkan aroma cinta membiusku

Sunyi dan sepi kesendirianku
Di Ujung Malam kesepianku
Meski hati telah terpaku
Pada keanggunan pesonanya
Yang kian hari buatku merindukannya

24 Oktober 2005

AyEx

Cinta Kepada Sang Perawan

Cinta Kepada Sang Perawan

Benang itu tak jua dapat aku sambung…
Meski tetesan darahku alat penyambungnya…
Kau lepas…
Bebas…
Terbang melayang membawa hatiku...
Tak peduli ketika pedih menderaku...

Kau bidadari kematian...
Hadir tawarkan sianida tentang cinta...
Datang dan berlalu begitu saja...
Sayatkan kesepian...

Sepasang sayapku telah patah...
Aku tak lagi bisa mengepak...
Menggapaimupun ku lumpuh kini...

Telaga bukan tempatku berlari...
Hanya jemarimu buatku mampu untuk berdiri
Tetapi mengapa kau hendak pergi?
Tak adakah lagi hati?
Tak adakah lagi cinta?
Setitikpun aku kan terima...
Asalkan jiwamu rela...
Menerima jiwaku yang durhaka...

Sembari tersenyum kau hujamkan rasa...
Cendawan yang begitu memabukkanku...
Aku terpesona olehmu...

Kau pemenang hatiku...
Dan bukan aku jawaranya...
Kau penguasa jiwaku...
Dan bukan aku pemilikmu...

Kau malaikat putra Allah...
Sedangkan aku bukan..
Kau kesatria sedangkan aku hanyalah hamba...
Dunia kita berbeda...

Langit hitam lambangkan kegelapan...
Menyeruak tepikan kesepian...
Mata berlinang wakilkan kepedihan...
Tertunduk dan terisak...

Aku datang sayang...
Aku datang dengan penuh cinta...
Tapi mengapa hanya kabut keraguanmu yang menyala...?
Menghardik, mengusirku masuk ke dimensi kesunyian...
Aku rindu pelukmu...
Aku rindu cintamu...
Dengarkah olehmu??



AyEx'08

Kristal-kristal dalam Cinta

Kristal-kristal dalam Cinta

Aku menangis…
Aku menjerit…
Terbata…
Tak kuasa tertahankan

Meleleh kemudian menetes...
Hangat kemudian membeku...
Kristal-kristal kebahagiaan...
Kristal-kristal kepedihan...
Maupun kristal-kristal suka dan duka
Menyatu ciptakan rasa dalam cinta

Semua pernah merasakan...
Semua pernah melakonkan...
Fragmen dalam cinta...
Operet dalam cinta...
Atau lukisan imajinasi dalam cinta...

Hati tersentuh...
Jiwa luluh...
Dan ragapun merapuh...
Saat kristal-kristal dalam cinta mulai meluruh
Mensuasanakan kepedihan dan kebahagiaan dalam cinta
Keharuan...
Kebahagiaan...
Tangisan...
Maupun canda tawa turut terlampiaskan
Itulah kristal-kristal dalam cinta


15 April 2008


AyEx

Pecundang

2 Januari 2009, 15:45

Pecundang


Rantai takdir tak usang merangsang
Terikat kencang pertanda mengekang
Menggelayut mesra bagai isi kutang
Yang terpampang mengajak imajinasi terlarang

Aku adalah jiwa terlarang
Hiduppun terlarang
Mencintaipun aku bukanlah pejuang
Hanya bias terangsang dengan angan yang meregang…

Aku adalah jiwa yang terkekang
Terlahir dari semang seorang pejuang
Tapi aku bukan pejuang bagai semang
Dan aku bukan Bima yang mampu menyerang
Karena akulah Sang PECUNDANG!
Pemimpin kelompok yang enggan berjuang
Pecundang diantara para PECUNDANG!...

AyEx’09

Bayangan Kekasih

Bayangan Kekasih

Senjamu adalah senjaku…
Pagimu adalah pagiku…
Tapi itu dulu…

Detak jantungmu adalah detak jantungku…
Desahan nafasmu adalah desahan nafasku…
Tapi itu lampau…

Kini hanya tinggal puing-puing janji…
Kini hanya tulang-belulang prasasti cinta terbengkelai…
Yang selalu datang dan menghantui...
Merajam begitu kejam..
Menghujam begitu dalam...




AyEx'08

Jubah Emas Sang Raja

Jubah Emas Sang Raja


Kilaumu membuatku ternganga…
Kekaguman dalam iman ku terbata tanpa kata…
Engkaukah sang Raja?? Hardikku bertanya…
Sungguh tiada cela kau berada…
Menatap nanar semburatkan rasa…

Aku kagum…
Sungguh kuakui jiwaku kagum…
Hatikupun berdentum-dentum…
Gegap gempita lemparkan senyum…
Engkaukah sang Raja?? Pelanku bertanya…

Benarkah kau sang Raja??
Bertutur bahasa mulia tanpa cela…
Bertabiat bijaksana penuh kharisma…
Engkaukah sang Raja??

Dengan jubah emas kau berdiri…
Memimpin kami…
Membimbing kami…
Dan menolong kami…
Engkaukah sang Raja??



karya AyEx’09

Minggu, 17 Januari 2010

Rahasia Tetaplah Rahasia

31 Desember 2008

Rahasia Tetaplah Rahasia

Waktu Bergulir…
Masapun berganti…
Tak ada yang sama…
Tak ada yang serupa
Rahasia alam terkuak…
Terkadang jelas…
Terkadang pula kabur…
Rahasia tetaplah rahasia…
Menuntut hikmad untuk mengerti…
Menuntut ikhlas untuk memahami…
Rahasia tetaplah rahasia



AyEx’08

Maaf Jika Aku Mencintaimu

Maaf Jika Aku Mencintaimu

Jiwaku terasa terkutuk
Hatiku terasa tertusuk
Saat wangimu menusuk
Merasuk dan terus merasuk ke tulang rusuk

Sakit...
Pedih...
Perih...
Saat aku mulai merasakannya
Mendumcuinya atau bahkan berzina dengannya...

Cinta...
Dialah penyebabnya...
Kasih....
Dialah alkisahnya
Sayang...
Dialah perangsangnya....

Tak seharusnya aku katakan...
Tak seharusnya aku sampaikan...
Dan tak seharusnya aku luapkan...

Sahabat...
Maaf jika aku mencintamu...
Maaf jika aku merindukanmu...
Karena semua mengalir dari hatiku...


15 April 2008

AyEx


(Jaman masih berteman dengan Vega)

~Lukisan Wanita~

5 Januari2009, 02:45


~Lukisan Wanita~

Bukan Monalisa karya Sang Davinci
Bukan juga Ken Dedes permaisuri Singasari
Bukan juga Aphrodite dewi kecantikan Yunani
Namun ini karya agung sangIlahi

Torehan warna sempurnakan citra,
Pelukis Agung imajinasikan asa
Luapan pesona dalam warna
Tergulai jatuh lukiskan Lukisan Wanita

Molek, anggung penampilannya
Cantik jelita parasnya
Terurai panjang menjuntai rambutnya
Sebuah gambaran rupa nan sempurna

Adakah wanita sempurna?
Seirama dengan cita cinta?
Bukan hanya Lukisan Wanita
Namun wanita sempurna yang nyata adanya?


AyEx’09

~Yang Mempesona~

3 Januari 2009, 03:15


~Yang Mempesona~


Sentuhan…
Pelukan…
Dan ciuman…
Sungguh mengesankan

Senyumanmu,
Belaianmu,
Cinta kasihmu,
Sungguh mempesonaku

Kaulah yang mempesona…
Dalam tiap warna,
Dalam tiap irama,
Dalam tiap doa,
Dan dalam setiap cinta

AyEx’09

Sabtu, 16 Januari 2010

Bintang

--> -->

Bintang
Saat mata bertemu….
Saat jiwa menyapa…
Apakah gerangan yang terasa?
Apakah hasrat yang terungkap?
Hanya bibir yang terkatup tak berbicara....
Dalam senyum aku bicara...tapi engkau tidak....
Dalam sentuhan aku berkata...tapi engkau tidak...
Dalam belaian aku ungkapkan...tapi engkau tidak...
Siapakah engkau....
Datang bagai bidadari penuh dengan bintang...
Hadir tikamkan sejuta rasa bercampur asa...
Tiada terjamah namun nyata...
Kepingan perisai hatiku terhambur....
Jiwa menghentak bergelombang...
Apa ini??
Apa arti semua ini??
Bintang....
Engkaulah cahaya dalam gelapku...
Engkaulah simpul dalam hatiku...
Engkaulah rona dalam langitku....
Hadirmu nyatakan kerinduanku...
Citra yang berpulang telah kembali...
Nyawa yang regang kembali hidup....
Kehampaan kembali dengan pelana keanggunanmu...
Mimpikah aku bintang?
Melamunkah aku Bintang?
Kemana aku harus mencari jawaban itu...
Kemanakah harusku bertanya...
Apakah bayanganmulah yang menjadi jawaban?


Dedicated For My Devil
Could you be mine
AyEx Merebean

Apakah Kau Mencintaiku??


Apakah Kau Mencintaiku??
( karya: AyEx Merebean)
Saat Aku duduk sendiri..
Menepi...
Dan terasing...
Otakku melayang ...
Jiwakupun turut terbang...
Melempar selayang pandang...
Keseluruh daerahmu yang terlarang...
Kuhardikkan beberapa kata...
Kuhadirkan sepetik tanya...
Apakah Kau Mencintaiku Tuhan??
Karena Aku hidup daripadaMu...
Apakah Kau Mencintaiku Kawan??
Karena tiap detik aku bersamamu...
Apakah Kau Mencintaiku Sayang??
Karena hatiku adalah milikmu...
Tak sepatah katapun hadir tenangkan jiwaku...
Tak secuil harapanpun menjawab kegalauan hatiku...
Aku bingung...
Aku berpikir...
Berpikir dan terus berpikir...
Bagai roda jaman yang berputar tanpa akhir
Mencari sebuah jawaban hati yang kelak kan kuukir...
Tak ada Jawaban...
Jawaban...
Maupun jawaban...
Kukatupkan bibir pertanda ku diam...
Kulipatkan tangan pertanda ku berdoa...
Kumohonkan jawaban Tuhanku...
Kumohonkan jawaban seorang kawanku...
Kumohonkan jawaban kekasihku...
Diam...
Sunyi...
Sepi yang kutemukan...
Seperti layaknya prasasti yang tersembunyi...
Aku menengadah dan kembali bertanya dengan segenap jiwaku...
Apakah Kau Mencintaiku Tuhan??
Karena aku hidup daripadaMu...
Dan Tuhan menjawab dalam bisikan...
Aku Mencintaimu melebihi air ketuban ibumu...
Aku tak puas dengan jawaban itu
Apakah Kau Mencintaiku Kawan??
Karena tiap detik aku bersamamu...
Dan kawanku pun menjawab...
Aku mencintaimu sebesar kesetia kawananmu...
aku semakin tak puas dengan jawaban itu
Apakah Kau Mencintaiku sayang??
Karena hatiku adalah milikmu...
Dan kekasihku pun menjawab...
Aku mencintaimu sebesar kesetiaanmu dan pengorbananmu...
Aku sungguh semakin tak puas dengan jawaban itu...
Hatiku terbakar tak berterima...
Apalagi mau mereka dengan adanya diriku?? Pikirku...
Masih kurangkah pengorbananku selama ini??
Masih kurangkah kesetiaanku selama ini??
Aku telah berkorban segala yang kumiliki...
Aku telah serahkan hati demi kesetiaanku...
Tapi mengapa tetap saja mereka mengeluh dan mengaduh...??
“Sekecil Apapun Peranmu Lakukanlah Dengan Sepenuh Hati”
Sebuah jawaban menelanjangiku...
Mengolok-olok aku...
Seakan telah tiba waktuku di masa penghakiman...
Aku tertunduk malu dan tersipu...
Hatiku hancur lebur bagai debu...
Mereka tak pantas mencintaiku...
Karena aku terlalu sombong akan semua kepintaranku...
Karena aku terlalu congkak akan rasa “akulah yang paling setia”
Karena aku terlalu takabur dengan pengorbananku...
Padahal itu hanya setitik...
AyEx’08

Topeng Separuh Wajah


Topeng itu…
Tergeletak tak berdaya
Tertelungkup meregangkan nyawa
Bahkan duka menjadi perantara
Saat…
Topeng itu pancarkan aura
Topeng itu mengajak bersenggama
Diantara liuk-liuk tubuh sang penari di arena
Seperti itulah dia berguna
Tetapi…
Topeng separuh wajah itu menjadi durjana
Disaat sang buruk rupa…
Di saat sang penjilat harta…
Dan di saat wanita bertelanjang dada di arena…
Mengenakannya…
Topeng Separuh wajah bukanlah senjata…
Topeng Separuh Wajah bukanlah perisai semata…
Tapi Topeng separuh wajah berhak mempunyai citra…
23 Maret 2008
AyEx