Tayangan halaman minggu lalu

Senin, 18 Januari 2010

Jiwa Yang Terkekang

Jiwa Yang Terkekang

Jemariku tak kunjung berpisah,
Terkatup dengan kepala tertunduk,
Nafasku tertahan tak mendesah,
Bukan isak namun segudang resah..
Silih berganti membangun citra…
Aura kemelaratan arti cinta…

Bumi hatiku tak perawan lagi,
Terkoyak-koyak dan terporak poranda…
Sesal tak lagi hadir,
Pengakuan dosa tak kuasa kuukir,
Menampik sebuah kebenaran yang hakiki.

Aku adalah tunas yang terhimpit,
Diantara rerongga sebuah keputus asaan,
Melebur dan menjamahku agungkan birahi kemunafikan
Belenggu kemunafikan pengenalan jati diri…

Jiwaku tak lagi suci,
Begitu hitam tercemari…
Ikatan abadi ambisi sang tangan besi…

Aku teriak!
Coba teriakan arti sebuah kebebasan!
Aku mengaduh…
Ekspresikan raut muka kesakitan!
Aku melenguh!
Pertandakan sebuah titik kebosanan!

Benarkah aku ini hidup hai kawan?
Hidup bebas selayaknya manusia bebas?
Tidakkah kau tahu?
Serum otoritas penguasa membiusku…
Sambitan rotan menghajarku…
Bahkan pekik cemooh menghujamiku…

Sadarilah kawan…
Kau berteman dengan manusia terkekang!
Kau bersahabat dengan jiwa yang terkekang!

Ketahuilah kawan!
Jiwa ini telah mati…
Jiwa ini tak terampuni…
Dan jiwa ini tak lagi abadi…


11 Februari 2009
03:10
AyEx’09

Tidak ada komentar:

Posting Komentar